Foto: Putra   

nusakini.com - Indramayu - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja dalan rangka “Gerakan Percepatan Tanam Nasional” di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Kamis (23/11/2017).

Dalam kegiatan tersebut Mentan Amran tak sungkan memuji kinerja Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam hal panen karena biasanya bulan (November) seperti ini petani mengalami paceklik.

“Namum kendala tersebut dapat diatasi dengan cara melakukan penanaman cepat pada bulan Juli dan Agustus lalu yang telah menanam satu juta hektar yang sebelumnya hanya 500.000 hektar”, ujar Mentan Amran.

• Dongkrak Keuntungan Petani dan Daya Saing Gula Nasional, Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
• Presiden Jokowi dan Mentan Amran Sarapan dan Bersepeda Bareng di Lombok
• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• Mentan Amran Banjir Ucapan Selamat Ulang Tahun, Mulai dari Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Kapolri RI Hingga Rektor Unhas
• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?

Dan hasilnya luar biasa, kata Mentan, karena telah menghasilakan padi hingga enam juta ton sehingga tak perlu adanya impor dan stok yang ada dapat bertahan hingga bulan Mei mendatang.

Menteri Amran mengatakan sebenarnya dirinya tak ingin lagi berkunjung ke Jawa Barat karena menganggap daerah ini sudah sangat berhasil dalam sektor pertanian.

“Saya merasa sudah tak ingin mengujungi Jawa Barat, sebab merasa sudah selesai karena daerah ini adalah penghasil terbesar di Indonesia dan irigasinya sudah diperbaiki”, imbuhnya

Namun Mentan memberikan alasan hadirnya dikegiatan ini karena sangat menghormati Ketua umum HKTI Jend. TNI (Purn) Dr. Moedolko yang sangat mendukung swambada pangan.

Dikesempatan tersebut, Gubernur Ahmad Herawan mengatakan panen tahun ini telah mencapai target. “Peristiwa banjir seperti tahun lalu sudah tidak ada di kawasan ini sebab sudah ada Ijati Gede untuk mengairi antara 90 ribu hingga 100 ribu hektar sawah”, punkasnya. (pt/ma)